BASEL, Swiss, (Tubas) – Titan Arum, bunga bangkai yang berasal dari Sumatra, mekar di kebun raya Universitas Basel pada hari Jumat malam 22 April yang lalu. Setelah selama 17 tahun umbi bunga tersebut tumbuh dan mencapai 20 kg beratnya, mekarnya Titan Arum ini tentu amat ditunggu-tunggu. Tanaman ini merupakan Titan Arum kedua yang berhasil berbunga di Swiss, setelah yang pertama mekar 75 tahun yang lalu.
Sepanjang hari libur Paskah hingga Senin kemarin, puluhan ribu pengunjung berbondong-bondong menikmati bau bangkai sang bunga di kebun raya Universitas Basel. Sebuah webcam pun dipasang agar setiap orang bisa mengamati menit-menit perkembangan bunga secara online dari situs kebun raya. Hanya dalam waktu 3 minggu, tongkol bunga tumbuh dari hanya 23,5 cm menjadi setinggi hampir 2 meter, seperti terlihat dari arsip foto webcam tersebut. Setelah mekar selama 2-3 hari, bunga Titan Arum kini telah layu dan umbinya kembali dorman.
Titan Arum (Amorphophallus titanum), dikenal pula dengan nama suweg raksasa atau batang krebuit, perlu dibedakan dengan bunga bangkai Rafflesia arnoldii. Keduanya sama-sama mengeluarkan bau busuk, terutama di malam hari, dan merupakan bunga terbesar di dunia. Namun Rafflesia arnoldii adalah bunga tunggal, sedangkan Titan Arum adalah bunga majemuk (terdiri dari kumpulan kuntum bunga dalam satu karangan).
Pertumbuhan Titan Arum mengalami 2 fase kehidupan, dimulai dari fase vegetatif di mana daun dan batang tanaman tumbuh bagaikan pohon setinggi hingga 6 meter. Setelah beberapa tahun, daun dan batang ini akan layu dan umbinya dorman. Bunga hanya akan muncul jika terdapat cukup cadangan makanan. Saat ini, umbi Titan Arum di kebun raya Universitas Basel telah mengempis untuk memulai kembali fase vegetatifnya. ***
0 komentar:
Posting Komentar