Sejak muncul di acara Real Wolf Kids: My Shocking Story, sebuah tayangan dokumenter Discovery Channel beberapa tahun lalu, Pruthviraj Patil (11 tahun) kini menjadi perhatian sejumlah ilmuwan. Remaja pria asal Sangli 26 km dari Mumbai, India ini dilaporkan menderita penyakit genetika yang tergolong sangat langka (1 banding semiliar kasus) yang disebut congenital hypertrichosis atau “Werewolf Syndrome”.
Mengutip laporan Telegraf baru-baru ini, wajah Pruthviraj nyaris tertutup rambut sepanjang tiga inchi (7,62 cm). Saat dilahirkan di sebuah desa dekat Mumbai, ibunya sempat dibisikan bahwa dia bakal melahirkan seorang anak istimewa layaknya Dewa. Namun, saat Pruthviraj bersekolah bukan pujian yang didapatnya melainkan olok-olokan.
“Orang-orang suka datang untuk melihat anakku,” jelas Anita (32) sang ibu. “Mereka memanggilnya Bhagawan (dewa) dan yang lain bilang Rakshas (iblis). Untungnya, tetangga kami segera terbiasa dengan anak ini. Meski begitu, setiap kali keluar desa, banyak orang bertanya ada apa dengan anak ini. Kadang-kadang dia malu apalagi bila diolok-olok dan dilontari kata-kata jahat.”
“Pruthviraj suka main cricket dengan teman-temannya setiap hari dan bertingkah seperti layaknya anak kecil lainnya meski kemanapun dia pergi, orang menatapnya dan mengejeknya sebagai manusia serigala,” tambah ayahnya, Dilip Patil.
Upaya Penyembuhan
Sejak usia 9 tahun, remaja asal India ini menjalani berbagai perawatan termasuk Ailopahty, Homiopathy dan Ayurveda. Bahkan juga menjalani perawatan dengan laser. Namun, tak satupun cara mampu menghilangkan rambut yang tumbuh nyaris lebat ini. Dalam sebuah episode serial TLC “My Shocking Story” dilaporkan adanya niat upaya sekelompok ilmuwan Columbia termasuk pakar dermatologi Angela Christiano untuk menyembuhkan penyakit Pruthviraj.
Para ilmuwan ini mengatakan, dengan menyuntikkan pasien testosterone (teknik pencegah kebotaan) merasa yakin bisa menghentikan pertumbuhan rambut di wajahnya. Diperkirakan hanya 50 orang di seluruh dunia ini menderita penyakit congenital hypertrichosis, yang menyebabkan rambut tumbuh di seluruh tubuh dan wajah. Sudah tentu berita ini sangat menggembirakan hati ramaja miskin yang gemar bermain cricket ini di mana secara teratur kedua orang tuanya mencukur rambut di wajahnya.
“Bisakah saya disembuhkan? Sulit rasanya bertemu dengan orang-orang di luar wilayah. Mereka tidak tahu saya kenapa,” ujar Pruthviraj. Katanya, meski rambutnya tumbuh di sekujur tubuh, ia tak pernah merasa gatal, bau maupun ruam dialaminya. Hingga kini, remaja ini masih berharap dan berdoa adanya keajaiban yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Bulan lalu sejumlah foto-foto Pruthviraj Patil muncul di halaman depan suratkabar The Post sehingga menggugah hati warga kota di sana.
0 komentar:
Posting Komentar